semarak hari, meniti pagi
merengkuh malam
Waktu cepat berlalu, 3 tahun kemudian lahirlah adinda Dyah Intan Sekar Sari (Intan), 6 tahun kemudian lahirlah adinda Rahayu Puji Hastuti (Tutik). Semenjak Bunda mengandung adinda Tutik inilah, Ayahanda merantau ke Kota Salatiga, meninggalkan kami, Bunda bersama 4 putra-putrinya. Beberapa tahun kemudian terbetik kabar bahwa Ayahanda telah menikah lagi dengan seorang gadis dari Kota Salatiga.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)

Tidak ada komentar:
Posting Komentar