div.fullpost {display:none;} div.fullpost {display:inline;} Catatan Perjalanan: Lahir

Senin, 10 Agustus 2009

Lahir

Siwalan, 04 Jumadil Awal 1897 (Penanggalan Jawa, Tahun Masehinya silahkan ditebak).

Pagi berbinar,
Mencuatkan nur disela pilinan dinding bambu
Menerangi mayapadha, menyingkirkan gulita.


Matahari belum sepenggalah, ketika jerit tangis dari gubug reyot sang paraji berkumandang membelah hari. Jerit dari sang bunda yang tengah melahirkan, dan tangis sang nanda yang baru dilahirkan.

Ya, hari itu telah lahir dengan selamat seorang lagi anak manusia. Yang pada hari dilahirkan tidak tahu menahu tentang dunia ini. Tidak tahu menahu mengapa harus dilahirkan didunia ini. Dan yang lebih tidak tahu lagi, tentang mengapa ia mesti lahir.
Tidak ada lagi ketenangan dalam rahim bunda, tidak ada lagi asupan makan yang langsung merasuk dalam tubuhnya.
Pada hari ini nafaspun harus dihembuskan.
Pada hari ini matapun harus dibuka-pejamkan.
Pada hari ini makananpun harus ditelankan.

Tangis sang nanda, diiringi nafas lega sang bunda, dan kebahagiaan pada ayahanda.

Kini tambah lagi satu anggota keluarga diantara mereka. Yang merupakan anak ketiga sebagai pengganti anak pertamanya yang telah meninggal dunia semasa balita.

Anak pertama diberikan nama Riyoyo Purwanto
Anak kedua diberikan nama Torry Supriyatno
Maka, ayahbundapun bersepakat untuk memberikan nama kepada anak ketiganya :
Torry Supriyanto
Dengan harapan bisa menjadi insan yang baik, buat keluarga, buat bangsa, dan buat agama.

“buurikalaka fil mawnub wasyakartal waahib wabalagho rusydah warozaqta birroh”

“semoga kamu diberkahi atas anak yang dikaruniakan dan semoga kamu senantiasa mensyukuri Allah yang telah mengaruniakannya.semoga anak itu mencapai dewasa dan kamu mendapatkan bakti darinya”

Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar